Blogger Tricks Ardesman Tridaniel

Minggu, 05 Mei 2019

Decision Tree (Pohon Keputusan)


Gambar 1

--------------------------------------------------------------------


Gambar 2

--------------------------------------------------------------------


Gambar 3

Selasa, 23 April 2019

Jaringan Saraf Tiruan (JST) dan Algoritma Genetika



Gambar 1 Jaringan Saraf Tiruan (a)


Gambar 2 Jaringan Saraf Tiruan (b)


--------------------------------------------------------------------



Gambar 3 Algoritma Genetika (a)

Gambar 4 Algoritma Genetika (b)


Minggu, 14 April 2019

Jumat, 22 Februari 2019

Contoh Kasus Teorema Bayes (Sistem Pakar)

Sebelum membaca artikel ini, akan lebih baiknya temen-temen readers baca dulu yuk artikel saya seputar Sistem Pakar yang akan berhubungan juga loh pada artikel yang akan dijelaskan dibawah ini 😎




Jika memang sudah tau Sistem Pakar,
Yuuuk langsung aja baca postingan saya kali ini 😉  

↓     ↓     



Teorema Bayes

       Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang matematikawan dan pendeta Inggris bernama Thomas Bayes. Beliau memaparkan beberapa persamaan probabilitas yang saat ini dikenal oleh Teorema Bayes. Teorema ini menggambarkan hubungan antara dua buah peluang kejadian bersyarat A dan B. Teorema Bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara data ya dan tidak. Probabilitas Bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula Bayes yang dinyatakan:


Keterangan:
P(H | E)   : probabilitas hipotesis H jika diberikan evidence E
P(E| H)    : probabilitas munculnya evidence apapun
P(H)        : probabilitas hipotesis H (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence apapun
P(E)        : probabilitas evidence E



Dengan:
P (Hi | E)    : probabilitas hipotesis benar jika diberikan evidence (fakta) E
P (Hi)         : probabilitas hipotesis Hi (menurut hasil sebelumnya) tanpa memandang evidence (fakta) apapun
P (E | Hi)    : probabilitas munculnya evidence (fakta) E jika diketahui hipotesis Hi benar
Dengan i    : 1, 2, 3, ..., n

Teorema Bayes tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut:


Dengan:
e                     : evidence lama
E                     : evidence observasi baru
P (H | E, e)     : probabilitas hipotesis H benar jika muncul evidence baru dari evidence lama e
P (H | E)         : probabilitas hipotesis H benar jika diberikan evidence E
P (e | E, H)     : kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar
P (e | H)         : kaitan antara e dan E jika hipotesis H benar


Salah satu contoh kasus dari Teorema Bayes, yaitu:

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Dengan Metode Teorema Bayes Berbasis Android

       Banyak para pencinta kucing yang kesulitan untuk merawat ketika sakit dan tidak sedikit pula kucing kesayangan mati tanpa diketahuin dengan jelas sebabnya. Maka solusi dengan sistem pakar yang mengadaptasi kecerdasan buatan di bidang kedokteran hewan yaitu untuk mendiagnosa penyakit pada kucing. Diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bantuan bagi pemilik kucing dalam memperoleh informasi penyakit pada kucing. Dan sekaligus dapat pula mengetahui pemecahan masalah atau solusi yang tepat untuk menangani penyakit tersebut.
       Dengan menggunakan metode Teorema Bayes dengan menggunakan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes juga merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Dengan menggunakan berbasis android sebagai platform. Karena keunggulannya dibanding platform yang lain serta kemudahan akses aplikasi di Android Market. Berdasarkan pada pengujian 15 sampel data gejala penyakit menunjukkan bahwa program aplikasi menghasilkan nilai akurasi sebesar 90 %.


Analisis Sistem

Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing dengan metode Teorema Bayes berbasis android. Merupakan sistem pakar yang dibuat dan dirancang dari adaptasi kecerdasan bidang kedokteran hewan yaitu untuk mendiagnosis penyakit pada kucing.

Diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bantuan bagi pemilik kucing dalam memperoleh informasi penyakit pada kucing. Dan sekaligus dapat pula mengetahui pemecahan masalah atau solusi yang tepat untuk menangani penyakit tersebut.

Dalam sistem ini data yang diperoleh dari studi literatur dari para ahli selanjutnya akan menentukan data penyakit dan data gejala penyakit. Dalam tahap ini, terdapat dua langkah yang dilakukan yaitu proses data identifikasi penyakit dan proses data indentifikasi gejala-gejala.


Flowchart



Data Penyakit dan Gejala

Daftar Penyakit Kucing

P
Penyakit
P1
Helminthiasis / Cacingan
P2
Jamur
P3
Scabies
P4
Kutu / Ektoparasit
P5
Keracunan
P6
Diare / Mencret
P7
Flu
P8
Infeksi Saluran Telinga / Otitis
P9
Retensi Urin / Inteksi saluran kencing
P10
Sakit Mata
P11
Distemper
P12
Calcivirus
P13
Gingivitis
P14
Prolapsus ani
P15
Salmonella


Daftar Gejala Penyakit Kucing

G
Gejala
G1
Makan dengan baik namun kurus
G2
Bulu rontok
G3
Kulit mengelupas berupa serpihan
G4
Tidak gatal
G5
Sering menggaruk-garuk pada bagian kepala
G6
Ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati
serta membotak
G7
Menggaruk-garuk
G8
Infeksi Saluran Telinga / Otitis
G9
Menjilat - jilat secara berlebihan
G10
Mengluarkan banyak air liur
G11
Perubahan tingkah laku
G12
Berkurangnya nafsu makan
G13
Tubuh kucing lemas
G14
Pup encer
G15
Bersin-bersin
G16
Hidung keluar cairan
G17
Daun telinga kemerahan, sedikit bengkak disertai kotoran telinga
G18
Kucing terlihat sering menggosok-gosokkan telinga ke dinding, atau benda lain
G19
Kucing jantan setelah kawin
G20
Kantong kemih besar
G21
Mengejan untuk mengeluarkan air kencing
G22
Pembengkakan mata yang disertai dengan keluarnya nanah
G23
Demam
G24
Diare yang berdarah
G25
Lesu tidak mau makan, minum, tidur saja
G26
Ulcer mukosa mulut dan lidah
G27
Ngiler
G28
Penurunan berat badan
G29
Napas berbau busuk
G30
Gusi berdarah
G31
Sulit makan
G32
Anus keluar
G33
Diare yang hebat mungkin ada darah
G34
Terlihat depresi


Dari tabel diatas, sistem dapat memberikan informasi mengenai penyakit pada kucing, jika gejala pada penyakit kucing sesuai dengan yang di input, maka rule yang dapat digunakan untuk menentukan penyakit pada kucing adalah sebagai berikut:

Tabel Basis Aturan

No
Penyakit
1
IF G1 THEN P1
2
IF G2 AND G3 AND G4 THEN P2
3
IF G5 AND G6 THEN P3
4
IF G7 AND G8 AND G9 THEN P4
5
IF G10 AND G11 THEN P5
6
IF G12 AND G13 AND G14 THEN P6
7
IF G15 AND G16 THEN P7
8
IF G17 AND G18 THEN P8
9
IF G19 AND G20 AND G21 THEN P9
10
IF G22 THEN P10
11
IF G23 AND G24 AND G25 THEN P11
12
IF G26 AND G27 AND G28 THEN P12
13
IF G29 AND G30 AND G31 THEN P13
14
IF G32 THEN P14
15
IF G33 AND G34 THEN P15



Implementasi dan Uji Coba

Menu Utama
Halaman menu utama berupa tampilan menu-menu utama yang terdiri dari lima menu.





Mulai Diagnosa
Halaman ini berisikan gejala-gejala penyakit yang dialami kucing. User dapat memilih gejala apa saja yang tertera, untuk selanjutnya mengetahui lebih detail tentang penyakit yang terdapat pada kucing.





Jenis Penyakit
Halaman jenis penyakit berupa macam-macam jenis penyakit. User dapat memilih jenis penyakit yang ingin mengetahuin lebih detail tentang penyakit yang terdapat pada kucing.





Cara Perawatan
Halaman cara perawatan berupa macam-macam cara perawatan kucing. User dapat memilih cara perawatan untuk ingin mengetahui lebih detail cara perawatan terhadapat kucing.





Penerapan Teorema Bayes
Jika kucing mengalami gejala pembengkakan mata yang disertai dengan keluarnya nanah. Kemudian dokter menduga bahwa ia terkena penyakit sakit mata dengan probabilitas:

P(G22|P10) = 0,9

Maka:












Keterangan:
Sakit Mata = P10
Pembengkakan mata yang disertai dengan keluarnya nanah = G22

Kesimpulan:
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa probabilitas kucing terkena sakit mata sebesar 90%, apabila gejala yang dirasakan adalah pembengkakan mata yang disertai dengan keluarnya nanah.


Tentang Aplikasi
Halaman tentang aplikasi berupa informasi penjelasan tentang aplikasi sistem pakar.





Referensi

Kusrini (2006). “Sistem pakar teori dan Aplikasi”. Yogyakarta; Andi Offset

Sutabri, Tata 2005 “Sistem Informasi Manejemen”. Yogyakarta; Andi Offset

Meadows, Graham 2013 “the cat owner’s handbook”. Tangerang; Karisma

Kadir, Abdul 2013 “from zero to a pro pemrograman Aplikasi Android”. Yogyakarta; Andi Offset

Safaat H, Nazruddin 2014 “Aplikasi berbasis android edisi revisi”. Bandung; Informatika

Akbarul huda, Arif 2013 “live coding”. Yogyakarta; Andi Offset





Nah, mungkin hanya segitu dulu penjelasan seputar Teorema Bayes dari saya,
di lain waktu mungkin akan ditambahkan / di update lagi informasinya 😁
Mohon maaf apabila ditemukan kesalahan kata ataupun kesalahan informasi.

😉 ~ Sekian. Terimakasih, readers ~ 😉