Blogger Tricks Ardesman Tridaniel: Contoh Kasus Inference Backward Chaining

Sabtu, 16 Februari 2019

Contoh Kasus Inference Backward Chaining

Sebelum membaca artikel ini, akan lebih baiknya temen-temen readers baca dulu yuk artikel saya seputar Sistem Pakar yang akan berhubungan juga loh pada artikel yang akan dijelaskan dibawah ini 😎




Jika memang sudah tau Sistem Pakar,
Yuuuk langsung aja baca postingan saya kali ini 😉  

↓     ↓     



Pengertian Backward Chaining

       Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan. Penalaran dimulai dari kesimpulan, lalu hipotesa terlebih dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesa tersebut harus dicari rule yang sesuai, lalu fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung tersebut, jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.

       Jadi backward chaining adalah suatu teknik pelacakan yang dimulai dari sekumpulan kesimpulan, lalu hipotesa yang diinginkan, kemudian dengan mempergunakan kaidah-kaidah yang ada akan dicari sejumlah besar kondisi awal fakta-fakta yang mendukung kaidah-kaidah tersebut. Berikut ini skema penalaran dari metode inference backward chaining.


Salah satu contoh kasus dari inference backward chaining :

Aplikasi Sistem Pakar Kerusakan Mesin Chiller

       Mesin chiller adalah mesin pendingin air yang utama pada perusahaan PT. INDONESIA PET BOTTLE. Karena hasil produksi yang bergantung pada mesin tersebut, mesin chiler termasuk komponen yang berpengaruh besar terhadap produksi perusahaan tersebut. Namun akibat kelalaian atau kurangnya perawatan mesin bisa menyebabkan kerusakan pada mesin chiller. Hal ini merupakan kendala bagi para teknisi pemula untuk meyelesaikan masalah tersebut. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini dapat membantu tenaga kerja pemula dalam mendeteksi kerusakan lebih cepat dan meyampaikan informasi apa yang harus dilakukan oleh tenaga kerja yang lain jika terjadi kerusakan.


Data Kerusakan

Data yang telah didapat dari wawancara dan dokumentasi terhadap leader chief dan operator mesin chiller yang sudah ahli dan berpengalaman. Berbagai kerusakan pada mesin chiller merupakan kendala terbesar pada perusahaan ini yang bisa menghambat proses produksi.

Tabel dibawah ini menjelaskan tentang banyaknya kerusakan yang dialami oleh mesin chiller yang nantinya akan dimasukkan kedalam database sebagai dasar pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin chiller.


Tabel Kerusakan Pada Mesin Chiller

Jenis
kerusakan
Penyebab atau gejala
Kompresor
macet
Oli sparator tidak berfungsi dengan baik
Kelebihan Refrigerant
Oli kompresor kurang
Refrigerant kurang
Ada kotoran pada oli di kompresor
Chiler berisik
atau noise
Oli kurang
Adanya kotoran pada oli
Kompresor
terlampau
panas
Beban kerja kompresor terlalu besar
Volume oli kompresor berkurang
Rasio kompresor terlalu tinggi
Chiller
kompresor
gagal untuk
memompa
Gasket silinder head bocor
Konsumsi daya terlalu tinggi
Katub-katub discharge dan suction bocor
Kompresor tidak bekerja
Switch mcbnya ngetrip
Overloadnya terbuka
Kurangnya refrigerant
Starting relay atau kapasitornya rusak
Motor kompresor terbakar
Kompresor bekerja tetapi tiba-tiba mati
Low preassure di set terlalu tinggi
Run capasitor atau start relay terbakar
Evaporator penuh dengan bunga es
Kondensor kotor
High preassure terlalu rendah
Kompresor bekerja terus menerus tanpa henti
Kondensor kotor
Beban terlalu tinggi
Unloadingnya tidak bekerja



Basis Pengetahuan

Tabel Kerusakan

ID Kerusakan
Jenis Kerusakan
P001
Masalah mesin chiller pada kompresor macet
P002
Masalah mesin chiller bising atau noise
P003
Masalah mesin chiller overheating
P004
Masalah mesin chiller gagal untuk memompa
P005
Masalah mesin chiller tidak bisa bekerja (elektriknya)
P006
Masalah mesin chiller bekerja tetapi tiba-tiba mati
P007
Masalah mesin chiller bekerja terus menerus tanpa henti


Tabel Gejala

ID
Gejala
G001
Oli separator tidak berfungsi dengan baik
G002
Refrigerant/ freonnya lebih
G003
Oli kompresornya kurang
G004
Refrigerant/freonnya kurang
G005
Ada jebakan-jebakan/kotoran oli di kompresor
G006
Oli kurang
G007
Adanya kotoran di oli
G008
Beban kerja kompresor terlalu besar
G009
Volume di kompresor berkurang
G010
Rasio kompresor terlalu tinggi
G011
Gasket silinder head bocor
G012
Konsumsi daya terlalu tinggi
G013
Katup-katup discharge dan suction bocor
G014
Switch mcbnya ngetrip/turun
G015
Fuse pada panel listriknya putus
G016
Overloadnya terbuka
G017
Refrigerant yang terlalu sedikit
G018
Starting relay atau kapasitor rusak
G019
Motor kompresor terbakar
G020
Low pressure switch di set terlalu tinggi
G021
Run kapasitor atau start kapasitor terbakar
G022
Evaporator penuh dengan bunga es atau kotor
G023
Condenser (Air cooled/water cooled) kotor
G024
High preassure terlalu rendah
G025
Kondensor kotor
G026
Beban terlalu tinggi
G027
Unloadingnya tidak bekerja


Tabel Solusi

ID Solusi
Solusi
S1
Periksalah oil sparator jika sudah tidak bisa digunakan gantilah dengan yang baru.
S2
Kurangi refrigerant/ freon dengan menggunakan manifold (alat pengukur tekanan).
S3
Tambahkan oli jika oli ada pada batas terendah, gantilah oli jika sudah lama pemakaiannya.
S4
Tambahkan refrigerant/ freon sesuai dengan batas sewajarnya menggunakan manifold (alat pengukur tekanan).
S5
Lihatlah oli di kompresor apakah ada kerak/ kotoran, jika ada kuraslah oli kompresor kemudian ganti oli yang sesuai dengan spesifikasi kompresor.
S6
Kurangi beban kerja kompresor sesuai dengan kemampuan kompresor, jika tida akan menyebabkan kerusakan pada kompresor.
S7
Kurangi rasio kompresor jika terlalu tinggi karena akan mengakibatkan terbakarnya kompresor.
S8
Periksa sambungan-sambungan apakah ada yang bocor, apabila ada gantilah gasket dengan yang baru.
S9
Jika seal as kompresor open type bocor maka akibatnya konsumsid aya akan akin tinggi sebaiknya gantilah sheal as kompresor dengan yang baru.
S10
Lihat katup-katup discharge dan suction jika ada kebocoran gantilah dengan yang baru.
S11
Periksa mcb yang ada pada panel kontrol. Saklar mcb dapat diukur apakah berfungsi atau tidak dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar di on kan, jarum penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklar mcbnya rusak. Pastikan sebelum menggecek mcb panel utama harus di matikan.
S12
Periksa komponen di rangkaian listrik yang berhubungan dengan sekring tersebut. Lakukan pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur fuse/sekering putus atau tidak.
S13
Periksa overload biasanya kelebihan beban. Aturlah ampere sesuai batas kompresor.
S14
Gantilah capasitor/ starting relaynya.
S15
Cek gulungan kompresor dengan multitester, jika pada gulungan tidak terhubung maka dipastikan gulungan kompresor terbakar.
S16
Seting pada low preassure jangan terlalu tinggi.
S17
Ganti lah run capasitor atau start capasitornya dengan yang baru.
S18
Bersihkan evaporator dengan air pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena dapat mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor.
S19
Bersihkan kondensor dengan air pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena dapat mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor.
S20
Seting pada high preassure jangan terlalu rendah.
S21
Cek pada rangkaian unloadingnya, kemungkinan ada gagalnya salah satu komponen listriknya.


Implementasi

Halaman Utama Website
Tampilan awal dari aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan mesin chiller.






Tampilan Menu Admin

Setelah berhasil login maka akan di arahkan ke menu admin yang berisi tampilan awal saat akan memanipulasi data. Berikut tampilan awal pada menu admin.




Halaman Diagnosa

Tampilan penelusuran atau diagnosa setelah  user  menginputkan  data dirinya,  user  bisa  mendiagnosa  sesuai dengan  kerusakan  mesin  chiller  yang dialami dengan mencocokkan gejala-gejala yang dialami oleh mesin chiller tersebut. Berikut tampilan penelusuran adalah sebagai berikut.




Tampilan Menu Solusi

Pada bagian ini user akan memperoleh solusi dari hasil penelusuran atau diagnosa yang telah dicocokkan sesuai dengan kerusakan mesin chiller yang dialami. Berikut tampilan menu solusi.





Nah, mungkin hanya segitu dulu penjelasan seputar Backward Chaining dari saya,
di lain waktu mungkin akan ditambahkan / di update lagi informasinya 😁
Mohon maaf apabila ditemukan kesalahan kata ataupun kesalahan informasi.


😉 ~ Sekian. Terimakasih, readers ~ 😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar