Jika memang sudah tau Sistem Pakar,
Yuuuk langsung aja baca postingan saya kali ini 😉
↓ ↓ ↓
Pengertian Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari
bagian sebelah kanan. Penalaran dimulai dari kesimpulan, lalu hipotesa terlebih
dahulu dan untuk menguji kebenaran hipotesa tersebut harus dicari rule yang sesuai, lalu fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
Melalui penalaranya dari sekumpulan hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung
tersebut, jadi proses pelacakan berjalan mundur dimulai dengan menentukan kesimpulan
yang akan dicari baru kemudian fakta-fakta pembangun kesimpulan atau a Goal Driven.
Jadi backward chaining adalah
suatu teknik pelacakan yang dimulai dari sekumpulan kesimpulan, lalu hipotesa
yang diinginkan, kemudian dengan mempergunakan kaidah-kaidah yang ada akan
dicari sejumlah besar kondisi awal fakta-fakta yang mendukung kaidah-kaidah
tersebut. Berikut ini skema penalaran dari metode inference backward chaining.
Salah satu contoh kasus dari inference backward chaining :
Aplikasi Sistem Pakar Kerusakan Mesin Chiller
Mesin chiller adalah mesin pendingin air yang
utama pada perusahaan PT. INDONESIA PET BOTTLE. Karena hasil produksi yang bergantung
pada mesin tersebut, mesin chiler termasuk komponen yang berpengaruh besar
terhadap produksi perusahaan tersebut. Namun akibat kelalaian atau kurangnya
perawatan mesin bisa menyebabkan kerusakan pada mesin chiller. Hal ini
merupakan kendala bagi para teknisi pemula untuk meyelesaikan masalah tersebut.
Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini dapat membantu tenaga kerja pemula
dalam mendeteksi kerusakan lebih cepat dan meyampaikan informasi apa yang harus
dilakukan oleh tenaga kerja yang lain jika terjadi kerusakan.
Data Kerusakan
Data yang telah didapat dari wawancara dan
dokumentasi terhadap leader chief dan
operator mesin chiller yang sudah ahli dan berpengalaman. Berbagai kerusakan
pada mesin chiller merupakan kendala terbesar pada perusahaan ini yang bisa
menghambat proses produksi.
Tabel dibawah ini menjelaskan tentang banyaknya kerusakan yang dialami oleh mesin chiller yang nantinya akan dimasukkan kedalam database sebagai dasar pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin chiller.
Tabel dibawah ini menjelaskan tentang banyaknya kerusakan yang dialami oleh mesin chiller yang nantinya akan dimasukkan kedalam database sebagai dasar pembuatan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin chiller.
Tabel Kerusakan Pada
Mesin Chiller
Jenis
kerusakan
|
Penyebab atau gejala
|
Kompresor
macet
|
Oli sparator tidak berfungsi dengan
baik
|
Kelebihan Refrigerant
|
|
Oli kompresor kurang
|
|
Refrigerant kurang
|
|
Ada kotoran pada oli di kompresor
|
|
Chiler berisik
atau noise
|
Oli kurang
|
Adanya kotoran pada oli
|
|
Kompresor
terlampau
panas
|
Beban kerja kompresor terlalu besar
|
Volume oli kompresor berkurang
|
|
Rasio kompresor terlalu tinggi
|
|
Chiller
kompresor
gagal untuk
memompa
|
Gasket silinder head bocor
|
Konsumsi daya terlalu tinggi
|
|
Katub-katub discharge dan suction
bocor
|
|
Kompresor tidak bekerja
|
Switch mcbnya ngetrip
|
Overloadnya terbuka
|
|
Kurangnya refrigerant
|
|
Starting relay atau kapasitornya rusak
|
|
Motor kompresor terbakar
|
|
Kompresor bekerja tetapi tiba-tiba
mati
|
Low preassure di set terlalu tinggi
|
Run capasitor atau start relay
terbakar
|
|
Evaporator penuh dengan bunga es
|
|
Kondensor kotor
|
|
High preassure terlalu rendah
|
|
Kompresor bekerja terus menerus tanpa
henti
|
Kondensor kotor
|
Beban terlalu tinggi
|
|
Unloadingnya tidak bekerja
|
Basis Pengetahuan
Tabel Kerusakan
ID Kerusakan
|
Jenis Kerusakan
|
P001
|
Masalah mesin
chiller pada kompresor macet
|
P002
|
Masalah mesin
chiller bising atau noise
|
P003
|
Masalah mesin
chiller overheating
|
P004
|
Masalah mesin
chiller gagal untuk memompa
|
P005
|
Masalah mesin
chiller tidak bisa bekerja (elektriknya)
|
P006
|
Masalah mesin
chiller bekerja tetapi tiba-tiba mati
|
P007
|
Masalah mesin
chiller bekerja terus menerus tanpa henti
|
Tabel Gejala
ID
|
Gejala
|
G001
|
Oli separator tidak berfungsi dengan
baik
|
G002
|
Refrigerant/ freonnya lebih
|
G003
|
Oli kompresornya kurang
|
G004
|
Refrigerant/freonnya kurang
|
G005
|
Ada jebakan-jebakan/kotoran oli di
kompresor
|
G006
|
Oli kurang
|
G007
|
Adanya kotoran di oli
|
G008
|
Beban kerja kompresor terlalu besar
|
G009
|
Volume di kompresor berkurang
|
G010
|
Rasio kompresor terlalu tinggi
|
G011
|
Gasket silinder head bocor
|
G012
|
Konsumsi daya terlalu tinggi
|
G013
|
Katup-katup discharge dan suction
bocor
|
G014
|
Switch mcbnya ngetrip/turun
|
G015
|
Fuse pada panel listriknya putus
|
G016
|
Overloadnya terbuka
|
G017
|
Refrigerant yang terlalu sedikit
|
G018
|
Starting relay atau kapasitor rusak
|
G019
|
Motor kompresor terbakar
|
G020
|
Low pressure switch di set terlalu
tinggi
|
G021
|
Run kapasitor atau start kapasitor
terbakar
|
G022
|
Evaporator penuh dengan bunga es atau
kotor
|
G023
|
Condenser (Air cooled/water cooled)
kotor
|
G024
|
High preassure terlalu rendah
|
G025
|
Kondensor kotor
|
G026
|
Beban terlalu tinggi
|
G027
|
Unloadingnya tidak bekerja
|
Tabel Solusi
ID Solusi
|
Solusi
|
S1
|
Periksalah oil
sparator jika sudah tidak bisa digunakan gantilah dengan yang baru.
|
S2
|
Kurangi
refrigerant/ freon dengan menggunakan manifold (alat pengukur tekanan).
|
S3
|
Tambahkan oli jika
oli ada pada batas terendah, gantilah oli jika sudah lama pemakaiannya.
|
S4
|
Tambahkan
refrigerant/ freon sesuai dengan batas sewajarnya menggunakan manifold (alat
pengukur tekanan).
|
S5
|
Lihatlah oli di
kompresor apakah ada kerak/ kotoran, jika ada kuraslah oli kompresor kemudian
ganti oli yang sesuai dengan spesifikasi kompresor.
|
S6
|
Kurangi beban kerja
kompresor sesuai dengan kemampuan kompresor, jika tida akan menyebabkan
kerusakan pada kompresor.
|
S7
|
Kurangi rasio
kompresor jika terlalu tinggi karena akan mengakibatkan terbakarnya kompresor.
|
S8
|
Periksa
sambungan-sambungan apakah ada yang bocor, apabila ada gantilah gasket dengan
yang baru.
|
S9
|
Jika seal as
kompresor open type bocor maka akibatnya konsumsid aya akan akin tinggi
sebaiknya gantilah sheal as kompresor dengan yang baru.
|
S10
|
Lihat katup-katup
discharge dan suction jika ada kebocoran gantilah dengan yang baru.
|
S11
|
Periksa mcb yang
ada pada panel kontrol. Saklar mcb dapat diukur apakah berfungsi atau tidak
dengan multitester pada posisi Ohm meter. Pada saat saklar di on kan, jarum
penunjuk akan menunjukkan angka nol (terhubung). Namun, jika saat ditekan
tidak menunjukkan angka nol (terhubung), berarti saklar mcbnya rusak.
Pastikan sebelum menggecek mcb panel utama harus di matikan.
|
S12
|
Periksa komponen di
rangkaian listrik yang berhubungan dengan sekring tersebut. Lakukan
pengukuran dengan multitester pada posisi pengukuran Ohm meter untuk mengukur
fuse/sekering putus atau tidak.
|
S13
|
Periksa overload
biasanya kelebihan beban. Aturlah ampere sesuai batas kompresor.
|
S14
|
Gantilah capasitor/
starting relaynya.
|
S15
|
Cek gulungan
kompresor dengan multitester, jika pada gulungan tidak terhubung maka
dipastikan gulungan kompresor terbakar.
|
S16
|
Seting pada low
preassure jangan terlalu tinggi.
|
S17
|
Ganti lah run
capasitor atau start capasitornya dengan yang baru.
|
S18
|
Bersihkan
evaporator dengan air pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena
dapat mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor.
|
S19
|
Bersihkan kondensor
dengan air pastikan bunga es atau kotoran di hilangkan karena dapat
mengakibatkan gagalnya kinerja kompresor.
|
S20
|
Seting pada high
preassure jangan terlalu rendah.
|
S21
|
Cek pada rangkaian
unloadingnya, kemungkinan ada gagalnya salah satu komponen listriknya.
|
Implementasi
Halaman Utama Website
Tampilan awal dari aplikasi sistem pakar untuk
mendeteksi kerusakan mesin chiller.Tampilan Menu Admin
Setelah berhasil
login maka akan di arahkan ke menu admin yang berisi tampilan awal saat akan
memanipulasi data. Berikut tampilan awal pada menu admin.
Halaman Diagnosa
Tampilan penelusuran
atau diagnosa setelah user
menginputkan data dirinya, user bisa
mendiagnosa sesuai dengan kerusakan
mesin chiller yang dialami dengan mencocokkan gejala-gejala
yang dialami oleh mesin chiller tersebut. Berikut tampilan penelusuran adalah
sebagai berikut.
Tampilan Menu Solusi
Pada bagian ini user
akan memperoleh solusi dari hasil penelusuran atau diagnosa yang telah dicocokkan
sesuai dengan kerusakan mesin chiller yang dialami. Berikut tampilan menu
solusi.
Nah, mungkin hanya segitu dulu penjelasan seputar Backward Chaining dari saya,
di lain waktu mungkin akan ditambahkan / di update lagi informasinya 😁
Mohon maaf apabila ditemukan kesalahan kata ataupun kesalahan informasi.
😉 ~ Sekian. Terimakasih, readers ~ 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar